Rabu, 27 Maret 2019

MAKALAH TENTANG PENGERTIAN AL-QUR'AN DAN WAHYU

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
         Al-Qur’an dan Wahyu merupakan dua kata yang tidak bisa dipisahkan antara satu sama yang lain sebab Al-Qur’an itu sendiri merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan wahyu adalah merupakan Kalamullah yang diturunkan kepada NabiNya sesuai dengan kebutuhan. Wahyu adalah merupakan Kalamullah itu diturunkan secara berangsur-angsur kepada NabiNya melalui perantaraan Malaikat Jibril alaihissalam.
Walaupun kebenaran wahyu itu mutlak, tetapi sebagai bukti kebijakan Allah, nabi dan rasul tidak diperbolehkan memaksakan ajarannya (kebenaran) kepada orang lain. Demikian pula yang menjadi kebiasaan para mujtahid, mereka tidak pernah memaksakan hasil ijtihadnya kepada orang lain untuk mengikutinya, bahkan mempersilahkan meninggalkannya ketika didapatkan hasil ijtihad yang lebih valid. Demikian, agar wahyu ini dapat “difungsikan” dan “dirasakan” sebagai mana mestinya, manusia harus mengerti dan memahami substansi nilai yang terkandung di dalamnya. Manusia harus melakukan apresiasi intelektuil atas “doktrin ideal” tersebut yang ditopang dengan kerangka metodologi yang tepat. Prasarat yang harus ditepati adalah harus ada “kesepakatan” untuk melakukan pemahaman intelektual bahwa agama adalah sistem simbolik yang tidak cukup difahami sebagai formula-formula abstrak tentang kepercayaan dan nilai saja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Qur’an?
2. Apa saja nama-nama dalam Al-Qur’an?
3. Apa pengertian wahyu?
4. Apa saja macam-macam wahyu?
5. Apa perbedaan wahyu, ilham dan ta’lim?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui nama-nama dalam Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui pengertian Wahyu
4. Untuk mengetahui macam-macam Wahyu
5. Untuk mengetahui perbedaan wahyu, ilham dan ta’lim.

BAB II 
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an
       Al-Qur’an menurut bahasa adalah bacaan atau yang dibaca. Al-Qur’an adalah “mashdar” yang diartikan dengan isim maf’ul, yaitu maqru’ (yang dibaca).
Al Qur’an secara istilah berarti kitab suci umat Islam yang didalamnya berisi firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai mukjizat. Al Qur’an disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT dengan perantara malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya bernilai ibadah. Sedangkan pengertian Al-Qur’an Menurut para ahli sebagai berikut :
a. Muhammad Ali ash-Shabumi
    Definisi Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang paling mulia dan diturunkan Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril, yang ditulis dalam bentuk mushaf-mushaf dan disampaikan secara mutawatir.
b. Syekh Muhammad Khudari Beik
     Al-Qur’an ialah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia yang harus dipahami isinya dan diamlakan, dengan jalan atau penyampaian kepada mutawatir, yang ditulis dengan awal surat Al Fatihah dan akhiri surat An Nas.
c. Dr. Subhi as-Salih
    Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW, dengan ditulis dalam bentuk mushaf dan diriwayatkan dengan jalan mutawatir (berangsur-angsur), serta bagi siapa yang membacanya adalah ibadah dan merupakan pahala.
Dari beberpa pengertian Al-Qur’an diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an adalah kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril yang diturunkan secara mutawatir (berangsur-angsur),dan sebagai pedoman hidup umat islam serta bernilai ibadah bagi yang membacanya.

B. Nama-Nama Al-Qur’an
a. Al-Kitab (buku)
“Kitab (Alquran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah [2]:2)
b. Al-Furqan (pembeda benar salah)
“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Alquran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”. (QS. Al Furqaan [25]:1)
c. Adz-Dzikr (pemberi peringatan)
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikr (Alquran), dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al Hijr [15]:9)
d. Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat)
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus [10]:57)
e. Asy-Syifa' (obat/penyembuh)
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Yunus [10]:57)
f. Al-Hukm (peraturan/hukum)
“Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Alquran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah”. (QS. Ar Ra'd [13]:37)
g. Al-Hikmah (kebijaksanaan)
“Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah)”. (QS. Al Israa' [17]:39)
h. Al-Huda (petunjuk)
“Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk (Alquran), kami beriman kepadanya. Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan kesalahan.” (QS. Al Jin [72]:13)
i. At-Tanzil (yang diturunkan)
“Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam” QS. Asy Syu’araa’ [26]:192)
j. Ar-Rahmat (karunia)
“Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (QS. An Naml [27]:77)
k. Ar-Ruh (ruh)
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Alquran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Alquran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. (QS. Asy Syuura [42]:52)
l. Al-Bayan (penerang)
“(Alquran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Ali Imran [3]:138)
m. Al-Kalam (ucapan/firman)
“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui”. (QS. At Taubah [9]:6)
n. Al-Busyra (kabar gembira)
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Alquran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)
o.An-Nur (cahaya)
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang. (Alquran)”. (QS. An Nisaa' [4]:174)

C. Pengertian Wahyu
     Kata wahyu berasal dari bahasa arab yaitu waha yang berarti tersembunyi dan cepat. Wahyu adalah isyarat yang cepat. Kata wahyu adalah bentuk masdar (infinitif), dan materi kata itu menunjukkan dua makna dasar, yaitu  tertsembunyi dan cepat. Oleh sebab itu wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepatyang khusus diberikan kepada orang yang diberitahu tanpa doketahui oprang lain. Sedangkan menurut istilah wahyu adalah pemberitahuan allah swt kepada hambanya yang terpilih mengenai segala sesuatu yang ia kehendaki untuk dikemukakan , baik berupa petunjuk maupun ilmu, namun penyampainnya secara rahasia atau tersembunyi serta tidak terjadi pada manusia biasa.
Secara syar’i wahyu berarti pemberitahuan dari allah kepada para nabinya dan para rasulnya tentang syariat atau kitab yang hendak disampaikan pada mereka , baik dengan perantara ataupun tanpa perantara.

D. Macam Macam Wahyu
    Allah swt telah berfirman :
“Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata denganya kecuali dengan perantara wahyu atau di belakang tabir atau dengan mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seijin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.”(QS. Asy-Syuura: 52).
Firman Allah swt tersebut di atas telah memberikan keterangan ragam penyampaian wahyu oleh Allah swt kepada para nabi dan rasul-Nya, sebagai berikut :
Wahyu tanpa perantara (illa wahyan)
 Allah SWT berfirman secara langsung kepada NabiNya dari belakang hijab. Yaitu Allah SWT menyampaikan apa yang hendak Dia sampaikan, baik dalam keadaan terjaga maupun dalam keadaan tidur.
Contoh: Yang dialami oleh nabi Ibrahim as berupa mimpi untuk menyembelih putranya nabi Ismail as. Juga yang pernah dialami nabi Muhammad saw ketika isra’ wal mikraj.
Wahyu yang diperdengarkan (aw min waraai hijab)
Contoh : Yang pernah dialami oleh nabi Musa as di bukit Thursina.
Wahyu yang berperantara (aw yursila rasuulan fayuuhiya bi idznihii maa yasya)
Yaitu wahyu disampaikan melalui perantara malaikat Jibril. Yang terkadang menampakkan dengan wujud aslinya, wujud seorang lelaki, atau dengan mendatangi Rasulullah namun tidak terlihat wujudnya,tetapi Rasulullah dapat mengetahui dengan bunyi yang mengiringinya.
Contoh : Yang pernah dialami nabi Muhammad saw di Gua Hira

D. Perbedaan antara Wahyu, Ilham dan Ta’lim
     Wahyu hanya diperuntukkan bagi orang orang tertentu yang dipilih oleh Allah, yaitu para Nabi dan Rasul, sedangkan ilham dan ta’lim diberikan oleh Allah kepada seluruh manusia. Beda antara wahyu dengan ilham adalah bahwa ilham itu intuisi (kemampuan mengetahui dan memahami tanpa di pikirkan atau di pelajari) yang di yakini jiwa sehingga terdorong untuk mengetahui apa yang di minta, tanpa mengetahui dari mana datangnya. Hal seperti itu serupa dengan perasaan lapar, haus, sedih, senang. Sedangkan perbedaan antara ilham dan ta’lim terletak pada proses atau cara memperolehnya. Ilham hanya dapat di peroleh atas kehendak Allah tanpa usaha manusia.
Dari pengertian ini dapat disimpulkan, bahwa perbedaan antara kedua istilah yang disebutkan terakhir (Ilham dan Ta'lim) terletak pada proses atau cara memperolehnya. Ilham hanya dapat diperoleh atas kehendak Allah, tanpa usaha manusia; sedangkan ta'lim (ilmu) harus melalui usaha manusia; kecuali ilmu ladunny yang dalam pandangan ahli tasawuf proses proses perolehannya sama dengan Ilham.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
     Al qur’an adalah kalam Allah yang di sampaikan dalam bahas arab, di turunkan secara berangsur angsur melalui malaikat jibril kepada nabi muhammad SAW sebagai mukjizat, di sampaikan kepada kita secara mutawattir ,tertulis dan mushaf ,di mulaidari surat alfatihah dan di akhiri dengan surat an nas, bagi yang membaca dinilai sebagai ibadah. Al Qur’an adalah kitab suci yang tinggi derajatnya, salah satunya bisa di buktikan dengan kekayaaan nama atau sebutan bagi Al Qur’an yaitu Al Qur’an, Al Kitab, Ad Zikru, Al Furqan, At Tanzil, Al Huda. Didalamnya terdapat kandungan secara garis besar tujuannya untuk mengatur hubungan Hablumminannas, dan Hablumminallah.
Nama-Nama Al-Qur’an diantaranya adalah Al-Kitab (buku), Al-Furqan (pembeda benar salah), Adz-Dzikr (pemberi peringatan), Al-Mau'idhah (pelajaran/nasihat), Asy-Syifa' (obat/penyembuh), Al-Hukm (peraturan/hukum), Al-Hikmah (kebijaksanaan), Al-Huda (petunjuk), At-Tanzil (yang diturunkan),Ar-Rahmat (karunia), Ar-Ruh (ruh), Al-Bayan (penerang), Al-Kalam (ucapan/firman), Al-Busyra (kabar gembira) dan An-Nur (cahaya).
Wahyu adalah pemberitahuan allah swt kepada hambanya yang terpilih mengenai segala sesuatu yang ia kehendaki untuk dikemukakan , baik berupa petunjuk maupun ilmu, namun penyampainnya secara rahasia atau tersembunyi serta tidak terjadi pada manusia biasa. Wahyu dibedakan menjadi tiga macam yaitu Wahyu tanpa perantara, Wahyu yang diperdengarkan, dan Wahyu yang berperantara. Wahyu hanya diperuntukkan bagi orang orang tertentu yang dipilih oleh Allah, yaitu para Nabi dan Rasul, sedangkan ilham dan ta’lim diberikan oleh Allah kepada seluruh manusian.

                     DAFTAR PUSTAKA

Anshori, 2013, Ulumul Qur’an, Depok, Raja Grafindo Persada
Hermawan, Acep. 2011. Ulumul Qur’an. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Anwar, Abu. 2002.Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar. Jakarta, Media Grafika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang       Pengajaran hak asasi manusia di perguruan tinggi di Indonesia hingga saat ini masih san...